Oleh : Agus Salim
(Jurnalis GEMA)
Belajar itu bisa dari siapa saja, kapan saja, dimana saja dan tentang apa saja, asal yang dipelajari itu baik dan bermanfaat untuk ummat. Itulah yang dilakukan team GEMA (Green Movement of An Nahl)
Jum’at, 12 September 2019 team GEMA yang terdiri dari Mr. Syarif, Mr . Arif, Mr. Agus, Ms. Erna, Ms. Widia, Ms. Marissa, ananda Clara dan Alisha (Duta Lingkungan) belajar ke Jelambar.
Ada yang tahu Jelambar itu dimana? Ya, Jelambar itu di wilayah Jakarta Barat, kecamatan GroPet (Grogol Petamburan) tepatnya di Sekolah Dasar Negeri 08 Jelambar.
Dalam rangka apa team GEMA kesana?, diundang?. Team GEMA kesana dalam rangka belajar tentang bgaimana mengelola Bank Sampah. Tidak di undang, tapi direkomendasi dan di mediasi oleh Bank BNI cabang Jati Makmur Bekasi.
Kenapa harus belajar ke SDN 08 Jelambar? SDN 08 Jelambar adalah sekolah percontohan yang sukses mengelola Bank Sampah. Berkat kesuksesannya mengelola Bank Sampah yang didukung oleh Bank BNI dan KASUDIN LH SDN Jelambar 08 berhasil meraih anugerah Adiwiyata (Sekolah Berbudaya Lingkungan) tingkat Nasional 2018.
Kunjungan GEMA ke SDN Jelambar 08 disambut hangat oleh para siswa, guru, kepala sekolah, Kepala Satuan Pelaksana pendidikan Kecamatan Grogol Petamburan yaitu Bapak Susamsa, MPd, Bapak Subarna Sumardinata dan team dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, serta Bapak Husni dan ibu Rani dari Bank BNI cabang Jati Makmur Bekasi.
Dalam sambutannya Bapak Susamsa, Mpd mengatakan bahwa, program Adiwiyata adalah program perubahan kultur. Untuk merubah perilaku dan budaya (kultur) dibutuhkan kerja sama para stakeholder (kepala sekolah, komite sekolah, Dinas Pendidikan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), pihak BUMN, swasta, dan media.
Sementara Ibu Aisyah Dourmauli, Spd. Selaku kepala SDN Jelambar 08 saat memotivasi Team GEMA mengatakan bahwa untuk menjadikan sekolah Adiwiyata dibutuhkan kerja keras, kerja sama, kesabaran, keikhlasan dan kerendahan hati serta mampu menjalin komunikasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk komite sekolahan dan Media. Oleh karenanya beliau menekankan agar team GEMA menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, mulai dari tingkat RT, RW, Lurah, Camat, Walikota dan seterusnya hingga ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pihak Swasta dan media.
Lebih lanjut ibu Aisyah berpesan bahwa team Adiwiyata harus bersikap ramah, rendah hati dan pantang menyerah, kita pasti bisa, begitu pesan beliau, penuh semangat.
Sementara pak Subarna dari Sudin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan apa yang telah dilakukannya bersama sekolah sekolah dan BNI dalam mengelola sampah dari sumbernya melalui Bank sampah.
Sedangkan pak Husni dari BNI menyatakan bahwa BNI siap mendukung program bank sampah sekolah melalui tabungan Simpel (Simpanan Pelajar)
Usai mendapat pengarahan dari Kasatlak,kepala sekolah, Sudin KLHK, dan BNI, team GEMA diajak kepala sekolah untuk melihat bank sampah dan kantin sehat tanpa MSG dan kemasan plastik SDN 08 Jelambar.
Team GEMA tidak menemukan kemasan plastik saat berkunjung ke kantin sehat dan sempat bertanya kepada petugas kantin tentang kemasan plastik. Petugas kantin mengatakan bahwa sejak 2017 kami sdh tidak menggunakan kemasan plastik dan anak anak pun sudah terbiasa membawa botol dan wadah makan sendiri. Sejak beroperasinya bank sampah di SDN 08 Jelambar, kondisi sekolah menjadi lebih bersih, sehat dan asri.
Jalan jalan ke Malabar
Ke Malabar membeli buah
Di Jelambar Team GEMA belajar
Bagaimana mengelola bank sampah.
Jalan jalan ke Amerika
Ke Amerika membeli pizza
Kalau kita mau berusaha
Insya Allah kita bizza…
Jalan jalan ke rumah mpok ipah
Jangan lupa membawa itik
Ayo bijak kelola sampah
Agar Bogor Makin Antik
(Asri tanpa plastik)
Bogor Antik, Bogor cantik???????
Bagikan Artikel Ini :