• info@annahl-islamic.sch.id
    021 – 29218282

Jadilah Pemimpin Yang BERPERAN Bukan BAPERAN *

Oleh : Agus Salim (peserta Daurah Pimpinan Annahl Islamic School )

Menjadi pemimpin itu tidaklah mudah, lebih mudah menjadi manajer. Kenapa begitu?,karena manajer bekerja pada tataran teknis terkait job desk, prosedur kerja, pendelegasian tugas dan lain sebagainya. Sedangkan pemimpin bekerja pada tataran psikis: mengarahkan, menyelaraskan, memotivasi dan menginspirasi team.

Idealnya seorang manajer adalah juga seorang pemimpin, dan seorang Pemimpin idealnya memiliki kemampuan manajerial yang baik.

Pemimpin adalah seseorang yang mengambil tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama dan bersedia berkorban membangun team untuk terus bertumbuh, berkembang dan berjaya.

Seorang pemimpin akan lebih mudah memimpin teamnya jika ia memimpin dengan hati (Heartly Leader). Memimpin dengan hati adalah sebuah keniscayaan, karena yang dipimpin adalah manusia yang memiliki hati. Apa yang berasal dari hati akan sampai ke hati ( Maa min qalbi yashilu ilal qolbi), demikian ungkapan sebuah kata mutiara.

Bahkan para ahli dalam bidang sumber daya manusia meramalkan bahwa perusahaan, organisasi dan komunitas, bahkan negara yang tidak dipimpin dengan hati oleh pemimpinnya, cepat atau lambat akan menghadapi masalah besar.

Untuk mampu memimpin dengan hati seorang pemimpin harus memiliki kendali internal. Kendali internal adalah kemampuan seorang pemimpin untuk merasa memiliki (Ownership), bisa diandalkan (account able), dan bertanggung jawab (Responsibility) terhadap organisasi dan team yang dipimpinnya

Tidak patut bagi seorang pemimpin menyalahkan bawahan (Blame), mencari alasan (Excuse) dan mencari pembenaran (Justify) atas kegagalan dirinya dan team yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin harus hadir dan BERPERAN sesuai kapasitasnya, memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Bukan malah “BAPERAN” (emosi) gak karuan dam “NGEGAS” gak jelas, marah tak terarah melihat kondisi yang makin parah.

Seorang yang memimpin dengan hati, harus memegang teguh 3 prinsip utama. Pertama, TAKE RESPONSIBILITY : berani mengambil tanggung jawab atas resiko kepemimpinan nya. Kedua, INTEGRITY: memiliki harga diri, berpegang teguh pada prinsip prinsip akhlaqul karimah, etika dan norma, kata dan perilakunya menyatu tidak membuat ambigu (membingungkan). Ketiga, GIVING HOPE: mampu membangun harapan kepada orang orang (team) yang dipimpinnya.

Ketika seseorang menjadi pemimpin ia tidak boleh berpikir bahwa sukses itu hanya tentang dirinya semata.
Seorang pemimpin harus berpikir bahwa sukses itu adalah tentang kita (team).

“Before you are a leader success is all about growing your self.
When become you are a leader success is all about growing others”

Kesempatan menjadi pemimpin adalah kesempatan bagi seseorang untuk memengaruhi orang banyak untuk berbuat kebaikan, kesempatan untuk memiliki amal jariah abadi (passive pahala). Kesempatan untuk menjadi orang yang akan mendapat perlindungan Allah Swt di hari kiamat karena telah berusaha total (mastatho’tum) untuk menjadi pemimpin yang JURDIL ( Jujur dan Adil)

Maka bersyukurlah bagi mereka yang diberi amanah untuk menjadi pemimpin, karena itu berarti Allohu Swt percaya kepadanya. Maka siapapun yang diberi amanah menjadi pemimpin harus meluruskan niatnya. Niat yang lurus dan tulus bahwa apapun yang dilakukan terkait tugas dan wewenangnya sebagai pemimpin harus diniatkan dalam upaya menggapai ridho Allah Swt.

Kepada siapapun yang diberi amanah sebagai pemimpin saya mengajak diri saya dan kita semua untuk berbuat yang terbaik mumpung masih diberi waktu dan kesempatan. BE THE FIRST, BE THE BEST ( jadilah pelopor jadilah yang terbaik)

Hingga saatnya nanti Allah Swt memanggil kita dan berkata : “Cukup wahai hambaKU, tugasmu sudah selesai, kembalilah kepadaKu”.

Kita telah siap dan dalam kondisi jiwa yang tenang (khusnul khotimah) karena kita telah melakukan yang terbaik (ahsana amala) yang kita bisa (mastatho’na)

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoiNya, masuklah ke dalam golongan hamba – hambaKu dan syurgaKu”. (QS : Al-Fajar : 27-30)

*Disarikan dari materi Heartly Leader yang disampaikan oleh Bapak Zulfikarullah di acara Daurah Pimpinan Annahl Islamic School, 23 sd 24 Agustus 2019, Sawah Lega, Cisarua Bogor.

Bagikan Artikel Ini :

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Butuh Bantuan