• info@annahl-islamic.sch.id
    021 – 29218282

Ketika Ilmu Tidak Diiringi Adab

oleh Maryono, S.Pd

Dari tahun ke tahun, Negara  Kesatuan Republik Indonesia  (NKRI) selalu melahirkan manusia 

manusia yang cerdas, bahkan bisa dikatakan sangat  cerdas. 

Negara ini tidak pernah absen dalam peraihan  juara berbagai perlombaan internasional. Indonesia  mempunyai banyak pelajar dengan intelligent  quotient diatas rata-rata. Para mahasiswa dengan ide ide inovatif dan kreatif. 

Dalam International Olympiads sebagai ajang  perlombaan tertinggi di seluruh dunia, negara kita  Indonesia selalu menempatkan perwakilan siswa siswi terbaiknya menjadi peraih emas Olympiads.  Suatu pencapaian yang sangat luar biasa, karena mampu bersaing dengan negara-negara yang jauh  lebih maju dari Indonesia.

Raihan-raihan yang sungguh sangat membanggakan bangsa Indonesia.

Hal itu tentu tidak secara keseluruhan  mencerminkan kualitas para pelajar dan mahasiswa bangsa ini. Akan tetapi setidaknya tidak terlalu jauh  mewakili kondisi yang sebenarnya atas kecerdasan  para pelajar di negeri ini. Perwakilan Indonesia  mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan level  tinggi, tantangan-tantangan yang sangat menguras  otak, tidak hanya selevel negara berkembang seperti  Indonesia, bahkan level negara-negara Eropa dan  Amerika sekalipun. 

Namun, kita masih mempunyai satu pekerjaan  rumah (PR) dalam memaksimalkan anak – anak  bangsa yang sangat cerdas tersebut. Stakeholders atau  lebih kita kenal dengan para pengambil keputusan di  negeri ini, lebih memilih anak bangsa yang layak jual 

atau mendatangkan kekayaan dalam bentuk materi,  bukan yang layak untuk dibanggakan secara prestasi  keilmuan dan seharusnya layak diberi penghargaan. 

Para pemilik kekuasaan dan pemilik modal di  negara ini lebih memilih mereka yang viral dengan 

instan meskipun tanpa nilai bahkan cenderung  merusak akhlak generasi bangsa. Kita sudah terlalu  terbiasa mencari yang instan, instan jadi dan instant mendatangkan uang. Berlama-lama dengan mengikuti prosesnya adalah hal yang masih jauh dari  budaya maupun mindset kita. Walaupun sebenarnya  mendatangkan lebih banyak manfaat bagi lebih  banyak orang di negeri ini. Ini menyebabkan generasi  kita saat ini cerdas secara pengetahuan namun minim  secara adab. 

PR selanjutnya adalah menjadikan kecerdasan  otak teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Mereka yang cerdas dalam problem solving soal-soal  atau pertanyaan-pertanyaan terkait Matematika 

misalnya, seharusnya mampu memperhitungkan  akibat-akibat yang mungkin muncul dari perilaku  keseharian mereka.  

Bagi mereka yang cerdas dalam bidang Science  pun akan lebih maksimal jika mampu menjaga  lingkungan sekitar agar tetap sehat dan tidak  berbahaya. Pun bagi mereka dengan kecerdasan  tinggi di bidang IT seharusnya mampu menciptakan  project yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga  mendukung perkembangan fisik dan juga psikologis  kita. 

Teknologi, pengetahuan, teori-teori dan  segala yang telah dipelajari dalam kelas jika  dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari akan  mempermudah untuk memecahkan persoalan dan  solusi dari masalah yang sedang dihadapi baik untuk diri sendiri terlebih lagi untuk masyarakat secara  umum. 

Dan begitu juga seharusnya ketika mempelajari berbagai adab yang berisi kebaikan,  akan membuat seseorang memiliki kemampuan  untuk bijaksana dalam menyelesaikan berbagai  persoalan yang dihadapinya. Karena mereka punya  kecerdasan yang tinggi, pengetahuan yang baik  diikuti dengan adab yang baik kepada seluruh  makhluk.  

Tentunya tawuran antar pelajar yang menjadi  penyakit menahun bangsa ini akan sangat berkurang  jika sesama pelajar kita saling mempraktikkan adab,  seperti saling menghargai, saling menyayangi dan  tidak saling menyakiti. 

Begitu juga dengan masalah seksual pada  generasi muda, seperti pelecehan seksual, seks  pranikah dan lain sebagainya tentu tidak akan terjadi  jika mereka menjaga adab dengan lawan jenis.

Akan sangat membahagiakan jika segala  sesuatu berjalan adil sebagaimana mestinya. Ini akan  mengurangi adab-adab buruk yang selama ini  menggerogoti generasi muda kita.

Bagikan Artikel Ini :

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Butuh Bantuan