Levelisasi : Pacu Guru Berprestasi

Kualitas pendidikan di sekolah merupakan cermin kualitas guru dan peserta didiknya. Seperti peribahasa mengatakan bahwa ketika” guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Peribahasa itu muncul sebagai peryataan bahwa guru merupakan model yang digugu dan ditiru oleh peserta didik. Sebagai guru, konsekuensi logisnya selalu meningkatkan kualitas diri. Untuk itu pimpinan memberikan tantangan tersendiri bagi guru-guru An Nahl melalui uji kompetensi (tes levelisasi).  Uji kompetensi yang relevan dengan kebutuhan itu meliputi, pengelolaan kelas, pengembangan profesi, keislaman, teknik informasi dan bahasa asing. Kelima kompetensi itu menjadi dasar dalam menilai kemampuan yang dimiliki oleh guru.

Pelaksanaan uji kompetensi itu berlangsung selama 2 minggu berturut –turut sejak 17 hingga 27 April yang diikuti oleh guru-guru TK, SD, dan SMP. Ujian tersebut menjadi tolak ukur kemampuan guru serta menjadi dasar pimpinan dalam menaikan tunjangan para guru pada tahun 2017-2018.

Harapaannya, tes levelisasi tersebut dapat memacu semangat para guru agar senantiasa meningkatkan kualitas diri sebagaimana perannya.
Upaya tersebut sangat urgen dan diperlukan, baik lembaga, siswa, orang tua, maupun masyarakat di sekitar sekolah. Sebab, tes tersebut diprediksi dapat meningkatkan kualitas pendidikan disekolah. Dengan demikian, besar kemungkinan para peserta didik dapat menjadi lulusan yang berkualitas. Kualitas dari peserta didik sekolah tersebutlah yang diharapkan mampu berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Maju terus bapak dan ibu guru! Jangan lelah dan letih mendidik siswa dan siswi, didiklah mereka hingga mampu mengenggam dunia dengan berbekal Ilmu dan karakter islami.