• info@annahl-islamic.sch.id
    021 – 29218282

Obat Terbaik dari Sang Penyembuh

Oleh: Muhammad Nurcahya, Lc (Walas keislaman kelas 6 SD An Nahl Islamic School)

Islam adalah agama yang kompleks alias sempurna segala hal apapun telah diatur didalam Islam termasuk hal pengobatan.

Kalau kita perhatikan situasi saat ini, Masyarakat Indonesia umat Islam khususnya sedang di hadapkan dengan pro kontranya vaksinasi virus covid 19. Ada yang setuju untuk di vaksinasi adapula yang menolak dengan keras. Menjadi pertanyaan besar kenapa ini bisa terjadi pada umat Islam ? apakah rasa ketidakpercayaan terhadap pemangku Vaksin sehingga ada sebagian kita menolak ?

Wallohu A’lam

Kita setuju kalau Al Qur’an dan Sunnah adalah sumber dari semua solusi, mengapa kita tidak berkaca kepada keduanya ? apakah kita lupa ? atau sengaja ? ….

Bukankah Alloh Ta’alaa sudah berfirman :

فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS An Nisa :59)

Lantas apa solusi yang di tawarkan Islam dari polemik yang terjadi ? obat apa yang ditawarkan Islam kepada umatnya ?

  1. Kurma Ajwa

Dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan hadits dari Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda.

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”

  1. Madu

يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” (An Nahl 69)

Rosululloh Shollallohu a’laihi Wasallam bersabda :

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra, ia berkata,” aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنْ كَانَ ِفيْ شَيءٍ مِنْ أَدْوَيتِكُمْ خَيْرٌ ؛ فَفِيْ شَرْطَةِ مَحجَمٍ أَوْ شَرْبَةٍ مِنْ عَسَلٍ أَوْ لَذْعَةٍ بِنَارٍ وَمَا أُحِبُّ أَنَ أكتِوَي

“ Jika dalam pengobatan kalian ada sedikit pengembangan. Maka yang demikian itu bisa didapatkan pada keratan kulit orang yang membekam , atau seteguk madu atau sengatan api”,(HR. Bukhari, no. 5704, Muslim no. 2205).

  1. Habbatus Sauda

Rosululloh Shollallohu a’laihi wasallam bersabda :

Dari Abu huroiroh Rodiyallohu A’nhu beliau telah mendengar Rosululloh shollallohu a’laihi wasallam bersabda :

فِيْ الْحَبَةِ السَوْداء شفاء من كل داء إلا السام

Dalam habbatussauda ada obat dari segala penyakit kecuali kematian ( H.R Bukhori 5688)

  1. Minyak Zaitun

Dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

ائتدِموا بالزَّيتِ ، وادَّهِنوا بِهِ ، فإنَّهُ مِن شجَرةٍ مبارَكَةٍ

“Jadikanlah Zaitun sebagai idam (makanan pendamping) dan minyakilah rambut dengan Zaitun. Karena ia dari pohon yang berkah” (HR. Ibnu Majah no.2698, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Maka pohon dan buah Zaitun itu penuh keberkahan. Artinya, ia memberikan banyak kebaikan yang terus-menerus.

  1. Qistul Hindi (Kayu India)

عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْعُودِ الْهِنْدِيِّ فَإِنَّ فِيهِ سَبْعَةَ أَشْفِيَةٍ مِنْهَا ذَاتُ الْجَنْبِ يُرِيدُ الْكُسْتَ وَهُوَ الْعُودُ الْهِنْدِيُّ وَقَالَ يُونُسُ وَإِسْحَاقُ بْنُ رَاشِدٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَلَّقَتْ عَلَيْهِ

Gunakanlah kayu India, karena padanya terdapat tujuh ragam penyembuhan, di antaranya dapat menjadi penyembuh dari penyakit radang selaput dada.” Yang di maksud adalah dahan yaitu (dahan) kayu India.” [Yunus] dan [Ishaq bin Rasyid] mengatakan dari [Az Zuhri] dengan lafazh; “Dia memasukan sesuatu pada kerongkongan.” (H.R Bukhori 5276)

Dari sebagian obat diatas mana saja yang sudah atau bahkan kita dawamkan dan dipercayai sebagai obat ? masihkah kita ragu dengan yang bawa oleh baginda nabi Muhammad ﷺ ? tentu semua itu kembali kepada diri kita masing masing, sejauh mana keimanan kita terhadap apa yang telah beliau sampaikan.

Wallohu a’lam bisshowaab

Bagikan Artikel Ini :
One comment

    Leave a Comment

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Open chat
    Butuh Bantuan