Oleh Arief Wahyudi
Suatu hari, ada seorang lelaki yang menghadap Rasulullah ﷺ. Dia tampak begitu kelelahan. Pakaian yang dikenakannya tampak kumal. Rupanya, dia telah menempuh perjalanan yang sangat jauh, yaitu dari suatu daerah yang Bernama Nejd.
Maksud kedatangan orang Nejd tersebut adalah untuk berguru kepada Rasulullah ﷺ. Ternyata, berita tentang Islam telah menyebar cukup jauh, salah satunya ke wilayah Nejd.
Orang Nejd itu segera dijamu. Dia diberi makanan dan minuman serta dipersilahkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Setelah beberapa saat, orang itu segera menghadap Rasulullah ﷺ. Dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada Rasulullah ﷺ.
“Tegakkanlah shalat lima waktu,” jawab Rasulullah ﷺ.
“Apakah ada yang lainnya?” tanya orang itu.
“Tidak ada. Namun, kamu dapat menegakkan shalat sunnah,” jawab Rasulullah ﷺ Orang Nejd itu segera dijamu. Dia diberi makanan dan minuman serta dipersilahkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Setelah beberapa saat, orang itu segera menghadap Rasulullah ﷺ. Dia mengajukan beberapa pertanyaan kepada Rasulullah ﷺ.
“Tegakkanlah shalat lima waktu,” jawab Rasulullah ﷺ..
Kemudian, Rasulullah ﷺ mengajarinya shaum wajib dan shaum sunnah, juga tentang zakat dan sedekah.
Orang itu tampak senang atas penjelasan Rasulullah ﷺ. Dia berjanji akan menjalankan dan melaksanakan semua yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepadanya.
“Jika benar demikian, dia pasti akan masuk surga,” kata Rasulullah ﷺ.
Sumber:
HR Al Bukhari; Muslim,
Fathul Bari 1/130
Bagikan Artikel Ini :