• info@annahl-islamic.sch.id
    021 – 29218282

Tetanggaku Surgaku

oleh  Ubaidillah

Ada banyak cerita tentang tetangga, dan pasti setiap kita punya tetangga, masing-masing kita pasti punya cerita sendiri tentang tetangganya, ada tetangga yang baik, ada juga tetangga yang kurang baik dan bahkan ada juga tetangga yang sangat tidak baik, begitulah hidup bertetangga punya banyak cerita.

Sebelumnya kita cari tau dulu yuk, apasih arti tetangga?

Menurut KBBI arti tetangga ialah : orang ( rumah) yang rumahnya berdekatan dengan rumah kita.

Yang dimaksud tetangga dalam perspektif Islam ialah, yang rumahnya termasuk dalam 40 rumah terdekat dari rumah kita, baik dari sebelah kanan dan kiri kita, ataupun depan dan belakang kita.

Banyak orang yang hidup bertetangga namun tidak mempelajari hak-hak dan kewajiban sebagai tetangga, sehingga banyak sekali pahala yang terlewatkan dalam hari-harinya, dan bahkan banyak dosa yang dilakukan karena kurang tau atau tidak memahami tentang kewajibannya sebagai tetangga.

Tetangga merupakan ladang pahala bagi kita, atau bahkan sebagai ladang dosa, oleh karenanya kita wajib mempelajari hak-hak dan kewajiban dalam bertetangga.

Rasulullah ﷺ selalu menjaga hubungan baik dengan tetangga, baik muslim ataupun non muslim.

Masih ingat kisah tetangga Yahudi yang selalu menebar kotoran unta di setiap jalan yang dilalui oleh Rasulullah ﷺ dari rumahnya.

Hingga suatu hari jalan yang biasanya dipenuhi kotoran itu tiba-tiba bersih, Rasulullah pun menduga bahwa tetangga Yahudi tersebut sedang sakit, dan beliau pun berinisiatif untuk menjenguk tetangganya itu.

Betapa kagetnya tetangga Yahudi tersebut, melihat kedatangan orang yang dizaliminya.

Subhanallah, lihatlah! betapa Indah akhlak Rasulullah ﷺ yang tetap memperlakukan tetangganya yang non muslim dengan akhlak mulia. Semoga kitapun dapat meniru akhlak beliau.

Kehidupan bertetangga menjadi perhatian penting dalam Islam.

Dalam Hadits Abu Hurairah رضي الله عنه ,Rasulullah ﷺ bersabda :

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

Artinya: “Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Perhatikanlah hadits tersebut, betapa besarnya perhatian Islam terhadap sikap kita kepada tetangga dengan menggandengkan masalah tetangga dengan masalah keimanan seseorang.

Bahkan, memuliakan tetangga juga erat kaitannya dengan kesempurnaan iman seseorang, dengan tegas Nabi Muhammad ﷺ dalam sabda berikut ini: 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضيَ اللهُ عنهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ». قَالُوا: وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ:« الْجَارُ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ». قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا بَوَائِقُهُ؟ قَالَ :« شَرُّهُ ».

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: Demi Allah, seseo

rang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman.

Para sahabat bertanya: siapa itu ya Rasulullah? Rasulullah ﷺ menjawab: tetangga yang menjadikan tetangganya tidak aman oleh bawaiqahnya. Para sahabat bertanya lagi: apa itu bawaiqahnya? Rasulullah ﷺ menjawab: keburukannya.” (HR. Bukhari)

Jika perbuatan baik terhadap kerabat dan tetangga itu besar pahalanya, maka mafhum mukholafahnya apabila berbuat dosa kepada kerabat dan tetangga sangatlah besar dosanya, bahkan hukuman bagi pencuri harta tetangga dua kalilipat, begitu juga orang yang berzina dengan tetangganya maka hukumannya sangatlah besar, mengapa demikian,? Karena sebagai tetangga harusnya mengayomi, menjaga dan melindungi tetangganya karena ia merupakan keluarga kedua baginya.

Berikut adalah beberapa hak dan kewajiban dalam bertetangga;

  1. Menjaga kehormatan dan harta tetangganya, 
  2. Saling membantu dalam perkara kebaikan, dan bukan perkara yang mungkar atau maksiat kepada Allah
  3. Saling berbagi makanan, meskipun hanya sedikit, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dengan menyuruh istri beliau untuk memperbanyak kuah masakannya dan membagikannya kepada tetangganya.
  4. Hendaknya merasa peka dan perhatian kepada tetangganya
  5. Menutupi aibnya.

Itulah beberapa poin penting yang berkaitan dengan hak dan kewajiban bertetangga, agar kita mendapatkan jannahnya, mari kita ikuti teladan kita dalam bertetangga.

Semoga kita semua diberikan taufik dan hidayahnya sehingga kita mampu melakanakan etika-etika yang dicontohkan oleh Rasul kita ﷺ.

 

lalu didzoliminya itu, bagaimana bisa beliau tau kalo dirinya sedang sakit, laki-laki Yahudi itupun merasa malu dan akhirnya ia menyatakan masuk Islam.

 

Kemah di Ecopark An Nahl

Bagikan Artikel Ini :

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Butuh Bantuan