• info@annahl-islamic.sch.id
    021 – 29218282

YANG TERPILIH

Oleh: Mira Irmawati, S.H.I (Kepala SMP An Nahl Islamic School)

Salah satu cerita novel karya novelis terkenal J.K Rowling yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows yang penulis yakini lebih populer di kalangan generasi Islam saat ini, menjelaskan tentang pertarungan antara Harry Potter dan Voldemort, the good and evil, salah satu dari kedua orang tersebut diyakini sebagai orang terpilih karena suatu alasan. Pendukung kedua belah pihak mengklaim bahwa pihaknya-lah yang akan melahirkan orang ‘yang terpilih’.

Saat ini pertempuran di jalur Gaza antara Israel dan Palestina juga mempunyai tema yang sama, yaitu tentang siapa yang ‘terpilih’ menurut keyakinannya masing-masing dalam menjaga al-Quds, kota suci tiga agama, Islam, Kristen, dan juga Yahudi. Para pendukung kedua negara tersebut juga saling melontarkan argumen untuk membuktikan bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar, dan apa yang mereka bela ia-lah ‘yang terpilih’.

Berbicara tentang yang terpilih, seharusnya para generasi Islam dapat mengenal, membaca,  memahami, dan mengkaji sejarah Islam, baik sejarah kronologis, peradaban dan juga hukum Islam, agar mereka dapat dengan lantang membela dan mengatakan siapa yang benar-benar ‘terpilih’.

Sebagai umat Islam tentunya kita harus meyakini bahwa Allah Maha Kuasa, Maha pencipta, dan Maha Mengatur makhluk dan semesta alam raya ini, iman kepada rububiyah Allah ini juga menjadi landasan kuat akan pentingnya mengetahui tentang siapa ‘yang terpilih’.

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan alam semesta dan isinya bukan tanpa tujuan, pun demikian dengan memilih tempat, orang, atau apa pun yang dikehendakiNya mempunyai tujuan tertentu, salah satunya memberi kemuliaan, keutamaan, keistimewaan, kesucian, dan penggagungan pada yang terpilih itu.

Dalam penciptaan langit, Allah memilih langit ketujuh sebagai tempat bersemayam Arsy-Nya, tempat para malaikat mulia yang senantiasa menjalankan perintahNya dengan penuh keta’atan, pengutamaan Allah terhadap surga Firdaus atas surga-surga lainnya yaitu dengan menjadikannya tempat tinggal para Nabi kelak dan menjadikan ArsyNya sebagai atapnya.

Allah memilih dan mengutamakan malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil atas malaikat-malaikat lainnya karena peranan penting mereka dalam menyampaikan wahyu, mengatur rizki, dan kesiagaannya menerima perintah meniup sangkakala saat masanya tiba, kapan pun itu.

Dalam penciptaan manusia, Allah memilih dan mengutamakan 124.000 Nabi di antara anak keturunan Adam, di dalamnya Dia memilih 315 Rasul, lalu memilih Kembali yang terbaik di antara mereka 5 rasul ulul azmi yang kemudian Dia utamakan lagi 2 khalilullah yaitu Nabi Ibrahim alaihissalam dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dari keturunan Nabi Ibrahim alaihissalam Allah pilihkan Nabi Ismail sebagai rasul pilihan, lalu Adnan, Khuzaimah, Quraisy, dan Hasyim sebagai suku dan keturunan mulia yang melahirkan khatamun Nabiyyin Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebagai peringkat teratas para sahabat Rasulullah, Allah pilih sebagai assabiqunal Awwalun lau sahabat yang mengikuti perang Badar dan Bait ar-Ridwan, lalu Allah pilihkan agama Islam sebagai penyempurna agama-agama yang telah ada, Allah pilihkan syariat Muhammad di antara syariat-syariat yang telah lalu, dan Allah pilihkan umat Nabi Muhammad sebagai umat terbaik dan termulia.

Dampak pemilihan ini adalah perbuatan, akhlak, tauhid, dan kedudukan mereka di surga Allah, Umat Nabi Muhammad akan berada di posisi paling tinggi di atas bukit di Padang Mahsyar di antara umat-umat lainnya, sehingga mereka dapat melihat umat lainnya di bawahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَهْلُ الْجَنَّةِ عِشْرُوْنَ وَمِائَةُ صَفٍّ، ثَمَانُوْنَ مِنْهَا مِنْ هذِهِ الْأُمَّةِ، وَأَرْبَعُوْنَ مِنْ سَائِرِ الْأُمَمِ.

“Penghuni surga itu seratus dua puluh shaf, 80 (shaf) darinya berasal dari umat ini (Muhammad), dan 40 (shaf) berasal dari seluruh umat.” (HR. At-Tirmidzi no. 2549).

Allah memilih umat Nabi Muhammad di antara umat-umat lainnya karena umat ini memiliki kesabaran dan ilmu yang tidak Allah berikan kepada umat yang lainnya.

Abu Darda` berkata, “Aku mendengar Abu al-Qasim (Rasulullah) bersabda,“Sesungguhnya Allah berfirman kepada Isa bin Maryam, ‘Sesungguhnya aku mengutus umat sesudahmu yang bila mereka mendapat sesuatu yang mereka senangi, maka mereka bertahmid dan bersyukur, dan bila mereka ditimpa sesuatu yang mereka tidak sukai, maka mereka mengharap pahala kepadaKu dan bersabar. Sementara tidak ada ilmu dan kesabaran (milik mereka)’. Isa alaihissalam bertanya, ‘Wahai tuhanku, bagaimana bisa ini diperuntukkan bagi mereka sementara mereka tidak mempunyai kesabaran dan ilmu? Allah menjawab, ‘Aku yang memberi mereka kesabaran dan ilmuKu’. (HR. Ahmad dalam al-Musnad 6/450)

Jadi sudahkah kita sadari siapa yang terpilih?

Ya, kitalah yang terpilih, umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam Allah pilihkan menjadi umat terbaik,

“Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahlu Kitab beriman, niscaya tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-oarang fasik. (Ali Imran: 110)

maka sudahkah kita bersyukur atas karunia ini? Sudahkah kita bersabar atas ujian yang ditimpakan pada umat ini? Sudahkah kita menaati Allah dan RasulNya? sudahkah kita mencintai Allah dan RasulNya lebih dari diri kita, orangtua dan anak kita? Sudahkah kita sampaikan pada generasi Islam saat ini bahwa mereka-lah yang terpilih? Sudahkah kita membela saudara-saudara kita yang sama-sama terpilih yang tertindas di luar sana? Semoga Allah menuntun kita menjadi hambaNya yang benar-benar terpilih. Wallahu a’lam.

Referensi: Kitab Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil Ibad, karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah

Bagikan Artikel Ini :

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Butuh Bantuan